Setelah berkesempatan mencoba produk-produk terbaru Fujifilm di pameran Focus yang baru berakhir. Kemarin mendapat pinjaman dari seorang teman berupa kamera Fujifilm X-Pro 1 dengan lensa pancake Fujinon XF 27mm/2.8 nan mungil.
Fujinon XF 27mm/2.8
Lensa ini sesuai tipenya, merupakan seri pancake yang sangat mungil dan ringan, cocok untuk street photography ataupundibawa travel. Apalagi dengan panjang fokal 27mm yang setara 40mm pada kamera full-frame, yang merupakan bidang pandang mata normal. Jadi foto yang kita ambil merepresentasikan apa yang dilihat mata kita sendiri. Dari sisi harga juga merupakan yang paling murah pada seri lensa Fujinon XF saat ini.
Nah jarak fokus minimal lensa ini adalah 60cm saat normal, dan 34cm pada saat pengaturan makro digunakan. Berbeda dengan saat menggunakan DSLR yang umumnya sudah cukup panjang jarak antara sensor dengan ujung lensa, pada kamera dan lensa ini jaraknya hanya dekat sekali sehingga untuk mencapai jarak fokus minimal seolah masih cukup jauh dari kita. Ini menimbulkan kegalauan saat pertama menggunakan, karena harus mundur agak jauh untuk mengunci fokus.
Shot pertama, masih belum bisa fokus
Kecepatan dan kenyamanan autofokus pasti kalah dari seri bukan pancake, apalagi dari Fujinon XF 23mm/1.4 lensa yang pernah saya coba sebelumnya di kamera Fujifilm X-E2. Maklum saja lensa itu harganya lebih dua kali lipat lensa pancake ini. Pastilah ketajaman dan hasilnya berbeda, namun karena tidak pernah dicoba secara bersamaan maka saya tidak bisa berkomentar banyak soal ini.
Fujifilm X-Pro 1
Ini kamera serius pertama Fujifilm yang dikeluarkan tahun 2012 lalu, sudah banyak review bisa dilihat. Nah terus terang pada saat produk ini dikeluarkan keberatan orang-orang adalah harganya yang sangat tinggi, meskipun banyak kamera bagus dikeluarkan Fujifilm sebelumnya. Namun memang ini kamera range finder berkualitas, nampak dari body berbahan aluminium alloy yang nampak solid dan kokoh. Kamera ini memiliki jendela bidik optik yang sangat jernih, serta lengkap dengan berbagai informasi yang dibutuhkan untuk memotret dengan baik.
Nah masalah pertama yang dihadapi dengan sistem baru adalah pengaturan kamera. Maklum setelah sekian lama SLR maupun DSLR yang digunakan berbeda sistem dan navigasinya. Tapi ini hanya masalah kebiasaan saja dan dapat diatasi dengan cepat kalau memang sering digunakan. Jendela bidik optikal sistem range finder ini bisa memberi kejutan bagi yang tidak biasa, karena tidak seluruh yang dilihat akan terekam, tetapi hanya bagian yang digariskotak saja. Pengaturan manual melalui tombol putar kecepatan di atas dan pengaturan diafragma di bawahnya memberi kesan yang menarik dan kemudahan dalam operasional kamera ini.
Pada saat awal saya gunakan kamera ini langsung pada keunggulan sistem Fujifilm, pemotretan pada keadaan low-light dengan ISO tinggi. Dalam hal ini saya gunakan ISO 1600 pada dua lokasi rumah makan dan ISO 6400 di halaman rumah. Hasil yang diperoleh sangat baik dan cukup memadai.
Ini situasi dalam restoran kecil berpenerangan normal, menggunakan ISO 1600 bukaan diafragma f 2.8 dan kecepatan otomatis (aperture priority). Memuaskan juga untuk food photography secara langsung tanpa penerangan tambahan.
Dibawah ini hasil menggunakan ISO 6400 dengan bukaan diafragma f 2.8 dan kecepatan otomatis (aperture priority). Pengolahan semua foto hanya di Lightroom; mengatur white balance, exposure sekadarnya dan sedikit sharpening dan noise reduction normal saja.
Kemampuan menangkap detail Fujifilm sudah kita kenal sejak dulu, ini saya coba pada bunga berwarna putih. Masih pada ISO 1600 f.28 saat sore hari dalam tempat teduh kena bayangan.
Satu masalah yang kurang adalah baterai yang kecil dan relatif cukup cepat habis, bagi yang berminat dengan kamera ini dan ditujukan penggunaan terus menerus seharian sebaiknya menambah jumlah baterai yang dimiliki. Apalagi kalau sering menggunakan live view dan melihat LCD.
Kesimpulan
- Pasangan kamera dan lensa yang dicoba cukup menarik untuk penggunaan sehari-hari, street photography dan travel photography karena ringan, kuat dan cukup menggunakan tas kecil saja sudah cukup untuk kamera, ekstra baterai, kartu memory dan lainnya.
- Bisa digunakan untuk mempelajari sistem Fujifilm bagi yang berminat untuk berganti sistem atau memiliki sistem kamera mirrorless yang ringan dan handal.
Bagi saya sendiri ini merupakan kesempatan untuk mempelajari lebih baik sistem Fujifilm dan mulai membandingkan dengan sistem lain untuk mendapatkan alternatif yang ringan dari sisi bobot, memberi hasil baik, dan tidak memberatkan kantong. Nanti setelah lebih lama dan fasih menggunakan akan saya lanjutkan laporannya.
Lihat juga:
-6.242938
106.821159