Kebersamaan dalam ikatan
Kekuatan dalam tradisi
Kedamaian dalam kepatuhan
Keteguhan dalam keramaian
Hidup adalah pilihan
[Ubud 2013]
Kebersamaan dalam ikatan
Kekuatan dalam tradisi
Kedamaian dalam kepatuhan
Keteguhan dalam keramaian
Hidup adalah pilihan
[Ubud 2013]
Saat tradisi dipegang
Adat dan agama
Berjalan seiring kehidupan
Tujuan ada disana
Hidup bermakna
[Ubud 2013]
PS:
Olahan dalam Lightroom, Color Efex Pro dan Photoshop CC
Hari berganti
Masa berlalu
Tradisi mengikat manusia
Pada keseimbangan dengan alam
Alam memberi hidup.
[Ubud, 2013]
PS:
Olahan dalam Lightroom dan NIK – Color Efex Pro
Salah satu kesempatan langka yang saya sempat saksikan adalah Palebon Agung, proses ngaben bagi para bangsawan, dalam hal ini terhadap Almarhum Tjokorde Ngurah Wim Sukawati. Beliau adalah putra dari Raja Ubud yang meninggal awal tahun 2013 dan pelaksaan puncak upacara Palebon Agung pada tanggal 14 Mei 2013 di Ubud.
Prosesi dimulai dari Puri Ubud, menuju tempat berlangsungnya kremasi. Selain dihadiri dan disaksikan oleh ribuan anggota keluarga, tamu keluarga dari pelosok dunia, dan masyarakat sekitar Ubud, juga terdapat begitu banyak turis domestik dan mancanegara. Untuk Lembu ini saja diangkat oleh ratusan masyarakat simpatisan, belum lagi Bade, Naga Banda, dan berbagai gamelan yang mengiringi prosesi.
Foto ini diambil di depan Puri Ubud, menjelang keberangkatan prosesi Palebon Agung, saat jenazah almarhum sudah dinaikkan ke atas Bade, yang menjulang sangat tinggi. Oh iya untuk memungkinkan lewatnya prosesi, listrik dan telpon seputar Ubud dimatikan sementara agar kabel-kabelnya tidak mengganggu jalannya prosesi.
Foto ini merupakan salah satu foto yang saya sertakan dalam Garuda Indonesia Photo Contest – World Series 2013. Salah satu kompetisi terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 18.000 peserta dan lebih 60.000 foto yang disertakan.
Sebuah Bade merupakan sarana yang digunakan dalam prosesi untuk membawa jenazah dari tempat kediaman almarhum menuju lokasi kremasi dalam tradisi Bali. Untuk Palebon Agung almarhum Tjokorde Ngurah Wim Sukawati sesuai dengan kedudukannya sebagai putra Raja Ubud, digunakan Bade yang sangat megah, besar dan tinggi, sebuah desain yang hanya digunakan kalangan bangsawan.
Mengingat ukurannya yang sangat luar biasa, maka jumlah masyarakat yang mengusung Bade dalam prosesi ini sangatlah banyak, juga bergerak dengan kecepatan tinggi karena momentum yang besar, meskipun setiap jarak tertentu perlu beristirahat. Juga melakukan gerakan berputar pada persimpangan (yang memungkinkan).
Pada foto di atas bade sudah berada pada lokasi kremasi dilakukan, tidak digunakan lagi, malahan digunakan oleh para pengunjung, turis dan fotografer untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda. Agak seram juga melihatnya, membayangkan bila konstruksi bambu tersebut tidak dapat menahan beban berat.
Foto ini merupakan salah satu foto yang saya sertakan dalam Garuda Indonesia Photo Contest – World Series 2013. Salah satu kompetisi terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 18.000 peserta dan lebih 60.000 foto yang disertakan.
Selain lembu hitam sebagaimana yang disaksikan dalam prosesi di Ubud, bisa juga digunakan dalam warna lain; atau kremasi menggunakan sarana wadah berbentuk hewan lain seperti singa bersayap, gajah mina dan babi bertanduk sesuai dengan kedudukan almarhum. Namun bentuk Naga Banda adalah suatu kekhususan bagi para keturunan raja saja.
Dalam prosesi Palebon Agung Tjokorde Ngurah Wim Sukawati juga terdapat Naga banda, meskipun tidak digunakan sebagai tempat meletakkan jenazah pada saat proses kremasi berlangsung. Namun demikian Naga Banda dibakar bersamaan dengan Lembu Cemeng (Lembu Hitam) yang digunakan sebagai wadah jenazah almarhum.
Prosesi Palebon Agung di Ubud ini sebagian besar dilakukan dalam keadaan hujan lebat yangmendadak melanda kawasan Ubud setelah cukup lama kering. Namun demikian hal tersebut tidak menyurutkan semangat masyarakat yang berpartisipasi membawa Lembu, Naga Banda, Bade dan lainnya. Semua tetap semangat mengusung ornamen yang sangat besar dan berat itu.
Foto ini merupakan salah satu foto yang saya sertakan dalam Garuda Indonesia Photo Contest – World Series 2013. Salah satu kompetisi terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 18.000 peserta dan lebih 60.000 foto yang disertakan.